Desa Bobawa, sebuah permata tersembunyi di Kecamatan Golewa Selatan, Kabupaten Ngada, telah mengukir prestasi baru dalam upaya mendukung ketahanan pangan masyarakatnya. Melalui kerja keras dan kolaborasi antarwarga, desa ini berhasil menyelenggarakan pelatihan pembuatan pakan ternak, sebuah langkah inovatif untuk meningkatkan kesejahteraan peternak serta menjamin keberlanjutan produksi pangan.
Dengan keberanian dan semangat gotong royong, warga Desa Bobawa mengakui pentingnya peran peternakan dalam ekosistem pertanian desa mereka. "Kami menyadari bahwa ternak yang sehat dan produktif membutuhkan asupan pakan yang berkualitas," ujar Bapak Honorius Ture, Ketua Kelompok Ternak, yang menjadi inisiator program ini. "Oleh karena itu, kami merasa perlu untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pembuatan pakan ternak."
Pelatihan ini diselenggarakan di balai desa setempat, dihadiri oleh puluhan peternak yang antusias untuk belajar. Materi pelatihan mencakup pemahaman akan jenis-jenis pakan ternak, teknik pembuatan pakan yang baik dan aman, serta manajemen pakan yang efektif. Tenaga ahli dari Dinas Pertanian setempat turut serta memberikan panduan dan bimbingan kepada peserta.
"Saya sangat bersyukur atas adanya pelatihan ini," ungkap Ibu Kristina, seorang peternak Babi yang ikut serta dalam kegiatan tersebut. "Sebelumnya, saya seringkali bingung dalam menentukan komposisi pakan untuk ternak saya. Dengan pengetahuan baru yang saya peroleh, saya yakin produksi ternak saya akan meningkat."
Tak hanya memberikan pengetahuan teoritis, pelatihan ini juga mencakup sesi praktik langsung dalam pembuatan pakan ternak. Para peserta diajak untuk turun tangan membuat pakan dengan bimbingan langsung dari instruktur. Hal ini bertujuan agar peserta tidak hanya memahami secara konseptual, tetapi juga mampu mengaplikasikan pengetahuan yang mereka peroleh ke dalam praktik sehari-hari.
Pemerintah Desa Bobawa, melalui Kepala Desa Petrus Raga, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap inisiatif ini. "Kami sangat bangga melihat semangat dan dedikasi warga desa dalam mendukung program-program ketahanan pangan," ujarnya. "Kami berharap pelatihan ini dapat menjadi tonggak awal untuk peningkatan kualitas produksi peternakan di desa kita."
Selain manfaat langsung bagi peternak, pelatihan ini juga memiliki dampak yang lebih luas bagi masyarakat Desa Bobawa secara keseluruhan. Dengan meningkatnya produksi ternak yang sehat dan produktif, pasokan daging, susu, dan produk olahan ternak lainnya diharapkan dapat meningkat. Hal ini akan membantu menjaga ketahanan pangan dan ketersediaan pangan lokal di desa, mengurangi ketergantungan terhadap pasokan luar.
Menyadari pentingnya keberlanjutan program ini, warga Desa Bobawa juga membentuk kelompok kerja untuk terus mengembangkan dan memperbaiki teknik pembuatan pakan ternak. Mereka berkomitmen untuk secara berkala menyelenggarakan pelatihan lanjutan dan mengadakan pertemuan rutin untuk bertukar pengalaman dan pengetahuan.
Dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah desa maupun instansi terkait, menjadi modal utama dalam kesuksesan pelaksanaan program ini. Melalui sinergi dan kolaborasi yang baik, Desa Bobawa menunjukkan bahwa ketahanan pangan bukanlah hal yang mustahil untuk dicapai, asalkan ada kemauan dan komitmen dari seluruh elemen masyarakat.
Dengan langkah-langkah konkret seperti pelatihan pembuatan pakan ternak ini, Desa Bobawa telah membuktikan bahwa mereka siap bergerak maju menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan sejahtera. Semangat gotong royong dan kepedulian terhadap sesama menjadi pendorong utama dalam menjawab tantangan ketahanan pangan, sebuah nilai yang menjadi kebanggaan bagi seluruh warga desa.
Petrus Ràga
13 Maret 2025 11:13:14
Mari membangun desa dengan BUMDES.Potensi SDM juga SDA.bersama kita bisa...